Jumat, 24 Mei 2013

Knowledge Portals ( Categories of Portal Tools )


Lecturer : Leon Abdillah



Portal dapat dipertimbangkan sebagai virtual workplaces karena :


  1. Memberikan akses terhadap data struktur yang tersimpan dalam data warehouse, sistem database dan transaksi.
  2. Meng-organisasikan data yang tidak terstruktur seperti dokumen elektronik, dokumen dalam bentuk kertas, materi pembelajaran.
  3. Meningkatkan knowledge sharing antara pengguna dari kategori yang berbeda seperti pelanggan, mitra dan pekerja. 

Portals adalah aplikasi berbasis web, yang memberikan akses terhadap informasi secara online, menjamin keamanan terhadap partisipan dalam proses bisnis dan berkolaborasi dengan pengguna melalui integrasi aplikasi Web eksternal dan sistem back-office internal .


Tujuan portal adalah memberikan informasi yang relevan terhadap pekerja perusahaan, mempercepat memperoleh partner pemasok dan pelanggan, mengurangi kompleksitas dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan.


Categories of Portal Tools  

1.    Gathering - Dokumen dibuat oleh knowledge worker dan disimpan di beberapa lokasi. (File di desktop pribadi, Website pada jaringan, dan database di server). Agar mudah diakses , data dan dokumen harus mudah di-capture dan disimpan di tempat yang umum.

2.    Categorization adalah bagaimana  mengkategorisasikan berdasarkan tingkatan pelanggan, partner, pekerja dan juga berdasarkan dimensi proses, produk, dan layanan.  Dengan kata lain bisa memprofilkan informasi yang tersimpan. Contohnya seperti ebay dan kaskus

3.    Distribution – Biasanya digunakan sebagai pendukung dalam mendistribusikan informasi yang ter-struktur dan tidak terstruktur yang dapat berbentuk dokumen tertulis atau elektronik.

4.    Collaboration dapat dilakukan melalui pesan, aliran kerja dan diskusi database. Digunakan dalam membentuk suatu (groupware). Kebutuhan untuk komunikasi diantara user yang berkolaborasi. Collaborative Web applications mendukung proses berbagi informasi dan workspaces (misalnya WikiWiki, http://c2.com/cgi/wiki, or BSCW, http://bscw.gmd.de/) untuk menghasilkan, mengedit dan memanej shared information. Mereka juga menggunakan logs dengan sejumlah entri data dan edit data (seperti pada weblog) sebagai mediator pertemuan atau berdiskusi. Mendukung komunikasi diantara member seperti dalam bentuk chating dan e‐learning platforms.

5.    Publish - Menampilkan informasi sampai pada individu yang berada di luar organisasi. 
Contioh detik.com atau kompas.com

6.    Personalization merupakan kunci utama dalam arsitektur portal. Knowledge worker harus mengelola dan mengirimkan informasi berdasarkan kebutuhan. Menyediakan layanan yang dapat dikutomisasi oleh usernya, kapanpun, dimanapun dan untuk perangkat apapun, semuanya itu merupakan layanan akses yang ada dimana-mana.
Sebagai contoh misalnya aplikasi web yang menyediakan layanan bagi orang yang bermobilitas tinggi untuk mengetahui restoran yang buka pada jam 11 hingga 2 malam. Aplikasi web dengan tipe ini biasanya sangat terbatas form permintaannya yang hanya mendukung satu aspek – (personlisasi atau lokasi) – layanan.

7.    Search/navigate - Menyediakan tools untuk mengidentifikasi dan meng-akses informasi yang khusus, biasanya menjelaskan fungsi yang ada pada situs dan meng-kategorisasi kepentingan internal dalam kelompok. (berita, olahraga, keuangan, pendidikan)
Contoh : Yahoo; Bing; dll



Kamis, 16 Mei 2013

Relevant Technology ( Intelligent agents )

Knowledge Management System

Lecturer : Leon Abdillah



Intelegent Agent merupakan suatu software yang mengerti lingkungannya dan kemudian melaksanakan berbagai macam operasi padanya dari pemakai atau program dengan beberapa derajat otonomi dan juga mengerjakan pengetahuan beberapa karyawan atau menyajikan keinginan atau tujuan pemakai.

Intelegent Agent dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok, yaitu :

  1. Intelegent Agent pencarian dan penyaringan informasi, 
  2. Intelegent Agent untuk pencarian pemasok dan produk, 
  3. Intelegent Agent untuk agen negosiasi, 
  4. Intelegent Agent untuk pembelajaran
  5. Intelegent Agent untuk area interaktif katalog cerdas.



Maksud lain dari ini adlaah Program yang biasa digunakan secara luas di Web, yang melakukan tugas-tugas seperti mengambil dan memberikan informasi dan mengotomatisasi tugas yang berulang. Lebih dari 50 perusahaan sedang mengembangkan perangkat lunak agen cerdas atau jasa ini, termasuk Firefly dan WiseWire.

Agen dirancang untuk membuat komputasi lebih mudah. Saat ini mereka digunakan sebagai Web browser, mekanisme pengambilan berita, dan asisten belanja. Dengan menetapkan parameter tertentu, agen akan "mencari" Internet dan mengembalikan hasil langsung kembali ke PC Anda.

Push Technology bergantung pada agen untuk memberikan informasi pra-dipilih ke desktop Anda. Beberapa agen cerdas juga digunakan sebagai alat untuk melacak perilaku Web: mereka bahkan bisa "melihat" sebagai surfing Net dan merekam seberapa sering Anda mengunjungi situs tertentu. Kemudian, mereka dapat digunakan untuk secara otomatis mendownload situs favorit Anda, membiarkan Anda tahu kapan situs favorit Anda telah diperbarui, dan bahkan halaman tertentu menyesuaikan sesuai dengan selera Anda.


Referensi
http://www.aaai.org/ojs/index.php/aimagazine/article/viewArticle/1121
http://www.webopedia.com/TERM/I/intelligent_agent.html

 

Rabu, 15 Mei 2013

Knowledge Sharing


Lecturer : Leon Abdillah



Knowledge Sharing adalah salah satu kajian dari terminologi ilmu khususnya di bidang Knowledge Management. Knowledge sharing merupakan kegiatan berbagi pengetahuan kepada orang lain. Pada hakikatnya setiap orang memiliki pengetahuan. Pengetahuan itu terkumpul dan tersimpan dalam dalam otak tiap individu atau yang disebut dengan sebuah repository. Pengetahuan tersebut dapat dibagi atau ditransfer kepada orang lain.


Why Knowedge Sharing ?

Tujuan utama Knowedge Sharing adalah untuk mendistribusikan konten yang tepat untuk orang yang tepat pada waktu yang tepat. Sistem ini harus memungkinkan kita dengan cepat dan efektif untuk menemukan informasi & keahlian yang relevan dan yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan & pemecahan masalah. Oleh karena itu, pengetahuan tacit berada dalam pikiran individu, mereka keterampilan, pengalaman, pertimbangan nilai. Individu seringkali merupakan sumber yang paling sulit untuk mendokumentasikan karena mereka merasa bahwa berbagi apa yang mereka ketahui akan membuat mereka diupgrade atau bahwa pengetahuan mereka pada setiap mata pelajaran yang diberikan adalah apa yang membuat mereka unik. Tantangan terbesar lain untuk KS adalah setiap kali karyawan meninggalkan pekerjaan mereka, mereka membawa apa yang mereka ketahui dengan mereka. Jika mereka berbagi pengetahuan tacit antara karyawan memastikan bahwa pengetahuan karyawan yang bersangkutan tinggal di sekitar lama setelah karyawan meninggalkan perusahaan.

Platforms of Knowledge Sharing

Berbagi pengetahuan (KS) telah menjadi bagian penting dari manajemen pengetahuan (KM). Tujuan utama KS adalah untuk mendistribusikan konten yang tepat kepada orang yang tepat pada waktu yang tepat. Untuk mencapai tujuan ini masing-masing dari setiap organisasi harus banyak
mendistribusikan atau menyalurkan konten tersbut. Berikut beberapa plastformsnya

  1. Team Meetings
  2. Video Screening Sessions
  3. Training Programs
  4. Workshops / Seminars / Conferences

Knowledge Sharing Tools  
  1. Enterprise Resource Planning (ERP)\
  2. Content Management
  3. Document Management Tools
  4. Portals 
  5. Data Warehousing
  6. Web logs
  7. K-logs
  8. Wikis

Learning From Data



Virtual Agent Character untuk Mendukung Intelligent Learning System Berbasis Web

example the e-learning which have become the demand to create online learning. During its development, there are needs to add intelligent support factor so that an intelligent learning can be created. Intelligent Learning System (ILS) or can be translated as a smart learning system that applies pedagogical learning strategy such as explaining content ordering, types of feedback received, and how the learning material should be taught or explained. The application of ILS into the e-learning system should improve the leaning quality. This writing tries to give an alternative way to support the creation of intelligent learning system especially for learning communication system by creating teacher character in the
form of Virtual Agent Character.

Keywords: agent, intelligent learning system, virtual agent character, ILS, pedagogical learning strategy


1. Pendahuluan

Dialog merupakan hal yang paling dasar dalam suatu sistem komunikasi pembelajaran. Suatu sistem pembelajaran saat ini masih sangat bersifat statis dimana informasi text menjadi hal yang utama untuk disajikan. Seorang pengajar megupload materi melalui sistem yang ada dan siswa mendownload. Sistem
komunikasi yang tersedia pun juga berbasis text sebut saja seperti forum dan chating. Hingga pada akhirnya banyak sistem pembelajaran tidak banyak disukai. Menurut sebuah penelitian yang diampaikan oleh Blom [Bloom, B.S., 1984] dikatakan bahwa one-to-one teaching atau pengajaran secara kelompok kecil lebih
baik dibandingkan kelompok besar. Sistem pembelajaran saat ini sudah dapat dibuat untuk kelompok kecil, sehingga prose pembelajaran dapat berjalan baik. Ternyata pada kenyataannya sistem
pembelajaran ini masih belum juga berjalan secara maksimal. Sang-Mok Jeong dan Ki-Sang Song [Sang-Mok Jeong and Ki-Sang Song, 2005] dalam jurnalnya menyatakan bahwa jika human teacher (kehadiran pengajar) dalam lingkungan e-learning dapat dihadirkan maka efek yang sama akan diperoleh bila pengajaran dilakukan secara langsung one-to-one. Tulisan ini mencoba memberikan sebuah alternatif dengan menghadirkan visual
teacher sehingga dapat mendukung terciptanya intelligent learning system khususnya sistem komunikasi pembelajaran.

2. Definisi dan Karakteristik Agent
2.1. Defini Agent
Berikut adalah beberapa definisi agent dari beberapa sumber :
_ Webster’s New World Dictionary [Guralnik, 1983], agent didefinisikan sebagai: A person or thing that acts or is capable of acting or is empowered to act, for another. Disimpulkan [Romi Satria W, 2003]
_ Agent mempunyai kemampuan untuk melakukan suatu tugas/pekerjaan.
_ Agent melakukan suatu tugas/pekerjaan dalam kapasitas untuk sesuatu, atau untuk orang lain.
_ Caglayan [Caglayan et al., 1997] mendefinisikan software agent sebagai:
Suatu entitas software komputer yang memungkinkan user (pengguna) untuk mendelegasikan tugas kepadanya secara mandiri (autonomously).
_ Brenner [Brenner et. al., 1998] mendefinisikan bahwa agent harus bisa berjalan dalam kerangka lingkungan jaringan (network environment)

2.2. Karakteristik Agent
Pemahaman tentang software agent, fungsi, peran, dan perbedaan mendasar dikaitkan software program yang ada, berikut ini akan dijelaskan tentang beberapa atribute dan karakteristik yang dimiliki oleh software agent [Romi Satria W, 2003- 2006].

1. Autonomy: Agent dapat melakukan tugas secara mandiri dan tidak dipengaruhi secara langsung oleh user, agent lain ataupun oleh lingkungan (environment). Untuk mencapai tujuan dalam melakukan tugasnya secara mandiri, agent harus memiliki kemampuan kontrol terhadap setiap aksi yang mereka perbuat, baik aksi keluar maupun kedalam [Woolridge et. al., 1995]. Dan satu hal penting lagi yang mendukung autonomy adalah masalah intelegensi (intelligence) dari agent.

2. Intelligence, Reasoning, dan Learning:  Setiap agent harus mempunyai standar minimum untuk bisa disebut agent, yaitu intelegensi (intelligence). Dalam konsep intelligence, ada tiga komponen yang harus dimiliki: internal knowledge base, kemampuan reasoning berdasar pada knowledge base yang dimiliki, dan kemampuan learning untuk beradaptasi dalam perubahan lingkungan.
3. Mobility dan Stationary: Khusus untuk mobile agent, dia harus memiliki kemampuan yang merupakan karakteristik tertinggi yang dia miliki yaitu mobilitas. Berkebalikan dari hal tersebut adalah stationary agent. Bagaimanapun juga keduanya tetap harus memiliki kemampuan untuk mengirim pesan dan berkomunikasi dengan agent lain.
4. Delegation: Sesuai dengan namanya dan seperti yang sudah kita bahas pada bagian definisi, agent bergerak dalam kerangka menjalankan tugas yang diperintahkan oleh user. Fenomena pendelegasian (delegation) ini adalah karakteristik utama suatu program disebut agent.
5. Reactivity: Karakteristik agent yang lain adalah kemampuan untuk bisa cepat beradaptasi dengan adanya perubahan informasi yang ada dalam suatu lingkungan (enviornment). Lingkungan itu bisa mencakup: agent lain, user, adanya informasi dari luar, dsb [Brenner et. al., 1998].
6. Proactivity dan Goal-Oriented: Sifat proactivity boleh dikata adalah kelanjutan dari sifat reactivity. Agent tidak hanya dituntut bisa beradaptasi terhadap perubahan lingkungan, tetapi juga harus mengambil inisiatif langkah penyelesaian apa yang harus diambil [Brenner et. al., 1998]. Untuk itu agent harus didesain memiliki tujuan (goal) yang jelas, dan selalu berorientasi kepada tujuan yang diembannya (goal-oriented).
7. Communication and Coordination Capability: Agent harus memilikikemampuan berkomunikasi dengan user dan juga agent lain. Masalah komunikasi dengan user adalah masuk ke masalah user interface dan
perangkatnya, sedangkan masalah komunikasi, koordinasi, dan kolaborasidengan agent lain adalah masalah sentral penelitian Multi Agent System (MAS). Bagaimanapun juga untuk bisa berkoordinasi dengan agent lain dalam menjalankan tugas, perlu bahasa standard untuk berkomunikasi. Tim Finin [Finin et al., 1993] [Finin et al., 1994] [Finin et al., 1995] [Finin et al., 1997]dan Yannis Labrou [Labrou et al., 1994] [Labrou et al., 1997] adalah peneliti software agent yang banyak berkecimpung dalam riset mengenai bahasa dan
protokol komunikasi antar agent. Salah satu produk mereka adalah Knowledge Query and Manipulation Language (KQML). Kemudian masih berhubungan dengan ini komunikasi antar agent adalah Knowledge Interchange Format
(KIF).
3. MS Agent untuk menciptakan Visual Agent Character
MS Agent adalah suatu set layanan software yang dapat diprogram, yang mendukung presentasi dari karakter grafis beranimasi dalam interface Windows. Dengan adanya MS Agent, maka dapat memberikan lebih banyak nilai interaktif ke dalam programnya. Contoh penggunaan MS Agent versi 1 yang mudah didapati adalah Office Assistant pada program aplikasi MS Office97.

MS Agent secara garis besar mempunyai tiga layanan (services), yaitu animation service / layanan animasi, input service / layanan input, dan output service / layanan output. Berikut ini ada penjabaran dari layanan-layanan tersebut

Layanan animasi :
_ Load karakter
_ Load karakter default
_ Menganimasikan karakter

Layanan input
_ Input active client
_ Support untuk pop-up menu
_ Support untuk speech input (input berupa perkataan/omongan)
_ Pemilihan speech engine
_ Event-event speech input
_ Window voice command (perintah dengan suara)
_ Listening tip

Layanan output
_ Support untuk synthesized speech (suara yang dikeluarkan komputer dan
menyerupai suara manusia)
_ Support untuk audio output
_ Support untuk word baloon
_ Efek suara pada saat animasi

Untuk menciptakan virtual character untuk mendukung terciptanya intelligent learning system cukup digunakan layanan animasi dan layanan output, khususnya synthesized speech. Speech engine/penghasil suara yang digunakan adalah penghasil suara default MS Agent yang berbahasa Inggris.




Penutup
Pengembangan visual agent ini dapat juga digunakan untuk membuat fasilitas chating menjadi lebih dinamis atau dapat juga digunakan dalam penyampaian materi online lainnya.
Adapun saran yang penulis sampaikan adalah bahwa penciptakan character pada akhirnya juga dapat menetukan keberhasilan suatu pembelajaran untuk itu pemilihan character untuk visual agent (teacher) dapat disesuaikan.

Daftar Pustaka
[Blo84] Bloom, B.S. “The 2 Sigma Problem”: The Search for methods of Group Instruction as Effective as One-to-One Tutoring. Educational Researcher, 1984

[Hya96] Hyacinth Nwana, “Software Agents: An Overview”, “Knowledge
Engineering Review, 1996
[Hya96] Hyacinth Nwana dan Divine Ndumu, “And Introducting to Agent
Technology”, BT Technology Journal, 1996
[Mic08] Microsoft, Microsoft Agent Platform SDK help file, topic: Programming
the Microsoft Agent Control
[Rom06] Romi Satria Wahono, “Pengantar Software Agent: Teori dan Aplikasi”,
2003-2006.
[San05] Sang-Mok Jeong and Ki-Sang Song. (2005). “The Comunity-Based
Intelligent e-Learning System”.



Sumber
http://majour.maranatha.edu/index.php/jurnal-informatika/article/view/272